4+ Macam Tarian Daerah di Aceh dan GambarNya


Aceh merupakan Provinsi paling barat di negara Indonesia. Provinsi ini termasuk dalam daerah istimewa, yaitu Nanggroe Aceh Darrussalam. Pulau yang menaungi tempat keberadaan Aceh yaitu Sumatera. Yang paling diingat masyarakat Indonesia tentang Aceh adalah tragedi bencana alam tsunami yang menimpa pada tahun 2004 silam. Selain itu, masyarakat Indonesia mengenal Aceh sebagai Serambi Mekkah.

Letak Aceh pada faktanya berada di ujung barat Pulau Sumatera dan ujung barat Indonesia membuat pedagang Arab ketika hendak berdagang di negeri ini pertama kali harus melalui Aceh. Lambat laun bangsa Arab selain berdagang juga menyebarkan agama islam. Lahirlah kerajaan islam pertama di Indonesia yaitu berada di Aceh. Kerajaan islam tersebut merupakan yang terbesar di Pulau Sumatera setelah runtuhnya kerajaan Sriwijaya.

Daerah Aceh memiliki karakteristik. Yang pertama mayoritas warga Aceh beragama islam. Kemudian untuk senjata daerah, Aceh memiliki Rencong, Meupucok, Meucugek, Meukuree, dan lain sebagainya. Untuk tarian daerahnya, penjelasannya akan diulas secara lengkap pada ulasan materi kali ini. Tarian daerah di Aceh tidak bisa ditemui di daerah lain, berikut merupakan macam tarian daerah di Aceh.

Tarian Daerah Aceh


Tarian daerah Aceh adalah lenggak-lenggok keluwesan manusia yang diiringi oleh lantunan suara musik dan biasanya berisi makna tertentu yang hendak disampaikan melalui pertunjukkan tari tersebut.

Perlu digaris bawahi bahwa yang namanya tarian daerah tentunya merupakan ciri khas dari wilayah tersebut. Karakteristik setiap daerah mencerminkan kehidupan masyarakat, kemudian dituangkan dalam wujud tarian untuk mendeskripsikannya.

Macam Tarian Daerah di Aceh


Mempelajari kesenian tidak aka nada habisnya karena seni selalu dilestarikan mengingat nilainya yang tinggi. Salah satu jenis kesenian kegemaran masyarakat Indonesia adalah tarian. Seni tari bagi masyarakat awam hanyalah pertunjukkan yang pantas dimainkan oleh kaum hawa. Eittss.. jangan salah, kaum adam juga diperlukan dalam kesenian ini bahkan tidak jarang sebagai pemeran utama.

Layaknya pementasan drama, pertunjukkan seni tari bertujuan untuk memberikan maksud tertentu sebagai pesan terhadap penonton. Tarian ada yang bersifat sebagai hiburan, pemberian sambutan, bahkan bernilai magis. Di Aceh sendiri beberapa tempat sering mengadakan pementasan tari sebagai hiburan rakyat. Penasaran dengan apa saja macam tarian daerah di Aceh? Simak penjelasan sebagai berikut.

Tari Saman


Pada zaman dahulu kala, awal mula terciptanya tari saman adalah tarian yang diperkenalkan oleh suku gayo. Suku gayo merupakan etnis tertua yang mendiami pesisir pantai daerah Aceh. Yang paling diingat oleh masyarakat Indonesia saat mendengar kata gayo adalah kopi. Ya, kopi gayo termasuk dalam jajaran kopi ternikmat dari Indonesia. Loh? Tinggalnya di pesisir pantai kok produksinya kopi? Bukannya kopi merupakan tanaman khas dataran tinggi?

Suku gayo memang tinggal di pesisir pantai. Mereka hidup mengandalkan dari perolehan ikan yang didapatkan pada hari itu. Mereka merasa bahwa perolehan ikan saja tidak dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Akhirnya mereka mencoba membudiayakan kopi yang bijinya didapatkan dari dataran tinggi wilayah Sumatera Utara. Karena kopi tersebut tidak dapat hidup di pesisir pantai maka mereka membuat suatu inovasi.

Inovasi yang dilakukan merupakan yang tercanggih pada masanya. Yaitu membuat suatu ruang yang terjaga suhunya menggunakan kerindangan tanaman bakau. Akhirnya kopi dapat dibudidayakan dan jadilah kopi gayo yang kita kenal sekarang ini. Kembali lagi pada pembahasan tari saman. Tari saman adalah tarian yang digunakan sebagai media dalam menyebarkan agama islam di Aceh.

Pada era sekarang ini, tari saman digunakan sebagai hiburan dalam berbagai macam pertunjukkan. Terkadang tari saman juga digelar untuk menyambut tamu dari daerah luar ketika sedang berkunjung ke Aceh. Tari saman wajib ditarikan oleh penari dalam jumlah ganjil minimal 3 orang. Dan untuk batasan maksimalnya tidak ada, yang penting ganjil. Gerakan tari saman secara dasar adalah tepuk dada, tangan, lantai, paha, dan tepuk rekan di sebelahnya.

Tarian ini digerakkan secara sistematis, pergerakan seluruh penari kompak. Karena jika tidak menjaga kekompakan, yang terjadi adalah gagalnya menemukan keindahan dalam setiap pertunjukkan tari saman. Pada pergelaran ASIAN Games di Indonesia pada tahun 2018 kemarin. Tari saman membuat rekor dunia dalam kategori jumlah penari terbanyak. Rekor dunia tersebut dibuat dalam rangka menyambut pagelaran asian games.

Tari Laweut Aceh



Tari Laweut berasal dari puji-pujian atau sholawat yang ditujukan pada Nabi Muhammad SAW. Lokasi tempat asal tarian ini berada di Kabupaten Pidie.

Beberapa tahun yang lalu masyarakat lokal menyebut tarian ini sebagai Tari Seudati. Penamaan Laweut berasal dari bahasa daerah Aceh yang artinya memuji. Tari Laweut Aceh dimainkan oleh 8 orang penari wanita dan 1 orang lagi yang bertugas sebagai penyanyi.

Lagu yang digunakan untuk mengiringi Tari Laweut adalah syair-syair Arabian atau yang istilah sekarang disebut sebagai Sabyan. Dalam pertunjukan Tari Laweut, tak jarang seorang penyanyi mengisyaratkan suatu dakwah.

Jadi tidak hanya pergelaran tari semata, ada maksud dan tujuan tertentu yaitu kajian islami. Gerakan Tari Laweut sekilas mirip dengan Tari Saman. Adanya tepuk tangan, dada, paha, lantai, dan lain sebagainya dapat dimiripkan satu sama lain.

Bedanya, Tari Laweut ditarikan dengan cara berdiri, sedangkan Tari Saman duduk. Alat musik yang digunakan untuk mengiringi Tari Laweut bukanlah gendang atau alat musik tradisional yang lain. Melainkan menggunakan rebana dan kasidahan.

Biasanya, Tari Laweut digelar untuk mengisi pengajian, namun tak jarang juga berfungsi sebagai tari selamat datang. Tidak ada unsur magis dalam pagelaran Tari Laweut ini.

Tari Bines


Tari tradisional selanjutnya yang berasal dari Aceh yaitu Tari Bines. Tarian ini berasal dari Kabupaten Gayo Lues. Tari Bines dimainkan oleh sekelompok penari perempuan. Biasanya jumlah penarinya antara 10 sampai 20 orang wanita.

Ketentuan yang lebih pasti adalah Tari Bines harus dimainkan oleh penari berjumlah genap. Hal ini dikarenakan penari harus berpasang-pasangan dengan rekan satu grupnya.

Ada bagian dari Tari Saman yang dimainkan dalam Tari Bines, yaitu gerakan tari yang awal mulanya lambat semakin lama menjadi cepat. Istilah “nyawer” biasanya digunakan untuk memberikan uang dari penonton kepada penyanyi dangdut.

Disini, maksudnya dalam pertunjukkan Tari Bines, penari juga bisa disawer. Penonton menyawer penari bines dengan cara menaruh uang di atas kepala penari.

Tari Tarek Pukat


Tari Tarek Pukat adalah salah satu tarian khas Aceh yang menggambarkan kehidupan nelayan yang bertempat tinggal di pesisir pantai. Sebagian masyarakat daerah pesisir tentunya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.

Bisa dikatakan awal mula terbentuknya tarian ini inspirasinya berasal dari kehidupan para nelayan itu sendiri. Tarian ini dimainkan oleh 7 orang penari wanita. Dan menggunakan kostum yang mencirikan lautan seperti warna biru dan corak bergambar ikan.

Baca juga;

  1. Macam Perlawanan Rakyat Aceh pada Masa Perjuangan
  2. Daerah Operasi Militer Aceh & Papua


Penjelasan di atas adalah beberapa tarian daerah yang berasal dari Aceh. Kita sebagai warga negara Indonesia patut melestarikan apa yang sudah menjadi budaya di negeri ini. Sekian pembahasan pada uraian materi kali ini, semoga artikel ini dapat menjadi sumber edukasi bagi para pembaca. Terima kasih!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "4+ Macam Tarian Daerah di Aceh dan GambarNya"

Posting Komentar