Kota Pariaman [Sumatera Barat] dan [7] Fakta Festival Pesta Budaya Tabuik yang Harus Kamu Baca!
budaya,
fakta kota,
fatival,
info kota,
kota,
Potensi Ekonomi,
promosi,
provinsi,
sosial budaya,
Sumatra,
sumatra barat
Edit
Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia
FaktaDaerah.Com- Festival pesta tabuik di Kota Pariaman Sumatra Barat dilaksanakan pada tanggal 10 Muharam. Festival yang digelar satu kali dalam setahun ini telah menjadi ajang pariwisata nasional dan merupakan salah satu kekayaan budaya Minangkabau.
Baca Juga: 22+ [Fakta] Makanan Rendang dari Daerah Sumatera Barat, No 4 Bikin Bangga!
Festival Pesta Budaya Tabuik di Kota Pariaman [Sumatera Barat]
Tabuik merupakan sebuah benda yang dibuat dari kayu, bambu dan rotan berbentuk keranda bertingkat tiga, memiliki berat kira-kira 500 gram dan ketinggian 15 meter. Tabuik yang dibuat oleh masyarakat Pariaman sebanyak dua buah. Pertama bernama “Tabuik Pasa” dan kedua bernama “Tabuik Subarang”. Kedua tabuik ini dibuat dari dua wilayah yang berbeda di Kota Pariaman.
Festival Pesta Budaya Tabuik Dihadiri Puluhan Ribu Orang
Setiap tahunnya, puncak acara tabuik selalu dihadiri oleh puluhan ribu pengunjung yang datang dari berbagai pelosok Sumatera Barat. Tidak hanya masyarakat lokal, festival tabuik ini pun mendapat perhatian dari banyak turis asing yang membuatnya menjadi perhelatan besar dan selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya.
Festival tabuik Menjadi Ajang Silaturrahmi
Festival tabuik bagi masyarakat Pariaman lebih mengandung makna ajang silahturahmi semua elemen masyarakat baik yang berada di Pariaman bahkan yang berada di perantauan memilih pulang kampung saat acara tabuik.
Festival tabuik Menjadi Upacara Adat
Tabuik menjadi suatu upacara adat yang konon ceritanya untuk memperingati hari wafatnya dua orang cucu Nabi Muhammad SAW yaitu Hassan dan Hussein yang tepatnya pada tanggal 10 Muharram (tanggal Islam). Sejarah mencatat Hassan dan Hussein wafat dalam peperangan di padang Karbala, sehingga inilah alasan kenapa tabuik dibuat dua buah.
Pada bagian badan tabuik terdapat sebuah patung berbentuk kuda besar, memiliki sayap lebar, berambut panjang dan memiliki kepala seperti perempuan cantik, masyarakat mengasosiasikan seperti seekor burung yang bernama “Buraq”. Burog sendiri dalam Sejarah Agama Islam yaitu suatu jenis kendaraan yang memiliki kemampuan terbang secepat kilat, seperti yang digunakan saat Isra’ Miraj oleh Nabi Muhammad SAW. Buraq ini mengisahkan bahwa setelah wafatnya Hassan dan Hussein, kotak kayu yang berisi sebuah potongan jenazah Hassan dan Hussein diterbangkan ke langit oleh dengan buraq.
Bentuk Festival Tabuik di Sumatra Barat
Tabuik merupakan sebuah benda yang dibuat dari kayu, bambu dan rotan berbentuk keranda bertingkat tiga, memiliki berat kira-kira 500 gram dan ketinggian 15 meter. Poses pembuatan tabuik berlangsung pada anggal 1 Muharam sampai 9 Muharam.
Rangkaian Acara Festival Tabuik di Kota Pariaman
Rangkaian Festival tradisi tabuik di Pariaman terdiri dari tujuh tahapan ritual tabuik, yaitu mengambil tanah, lalu menebang batang pisang, mataam, mengarak jari-jari bersama-sama, mengarak sorban, tabuik naik pangkek, hoyak tabuik, dan terakhir membuang tabuik tersebut ke laut sebagai penutup festival tabuik.
10 Muharram Pegelaran festival Tabuik Kota Pariaman Diselenggarakan
Acara puncak festival tabuik yaitu pada tanggal 10 Muharam. Pada dini hari menjelang fajar, tabuik diusung ke arena jalan dan ditampilkan dan dihoyak sepanjang hari sampai sore, secara lambat laun tabuik diangkat menuju pinggir pantai seiring turunnya matahari.
Kemudian kedua tabuik dibuang ke laut di Pantai Gondoriah. Prosesi pembuangan tabuik ke laut merupakan suatu bentuk kesepakatan masyarakat untuk membuang segenap sengketa dan perselisihan antar mereka. Selain itu konon cerita dahulunya, pembuangan tabuik juga melambangkan terbangnya buraq yang membawa jasad Hassan dan Husein ke Surga.
Demikinalah tulisan Kota Pariaman [Sumatera Barat] dan [7] Fakta Festival Pesta Budaya Tabuik yang Harus Kamu Baca! yang ditulis dengan judul asli Festival Pesta Budaya Tabuik Di Pariaman, Sumatera Barat. Adapun penulis dalam artikel ini adalah Annisa Hidayah yang saat ini menjadi Mahasiswi di Universitas Riau. Semoga dengan hadirnya tulisan ini dapat memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi pembaca mengenai "Festival Pesta Budaya Tabuik di Kota Pariaman". Trimakasih, jangan lupa baca juga tulisan lainnya;
0 Response to "Kota Pariaman [Sumatera Barat] dan [7] Fakta Festival Pesta Budaya Tabuik yang Harus Kamu Baca!"
Posting Komentar