Kabupaten Bojonegoro dan 6 Peninggalan Belanda Yang Harus Kamu Ketahui!

Peninggalan Belanda di Kabupaten Bojonegoro

FaktaDaerah.Com- Peninggalan bersejarah dari sisa-sisa kolonialisme di Indonesia menandakan bahwa bangsa Indonesia kaya akan sejarah serta kekayaan alam yang membuat bangsa lain ingin menjajah negeri yang kaya ini. Juga sejarah yang mengunggah rasa nasionalisme, kepedihan dan kepahitan rakyat pribumi, tersimpan dalam memori setiap bukti-bukti peninggalan Belanda termasuk di Kabupaten Bojonegoro.

Kedatangan Belanda di Indonesia juga membawa kisah tragis bagi bangsa. Namun, dibalik semua itu ada banyak manfaat yang dapat kita ambil dari kedatangan Belanda tersebut. Diantaranya kita dapat memanfaatkan peninggalan-peninggalan Belanda yang ada di sekitar kita sebagai tempat pembelajaran atau sebagai tempat penelitian para pelajar, sehingga menjadi sesuatu yang dapat bermanfaat bagi masyarakat yang menggunakannya. Bahkan tidak jarang peninggalan Belanda kini digunakan sebagai tempat pariwisata di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Bojonegoro.

Kabupaten  Bojonegoro


“Kota minyak” biasa disebut untuk Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur. Tak hanya minyak yang terkandung didalamnya, tetapi juga banyak sekali sumber daya alam dan potensi –potensi yang ada di kabupaten ini. Kabupaten ini juga menyimpan sejarah tentang kelamnya masa penjajahan yang dilakukan oleh Belanda kurang lebih 350 tahun. Juga saksi bisu perjuangan yang dilakukan rakyat pribumi terhadap kolonialisme. Selain itu, tak disangka ternyata banyak sekali peinggalan Belanda yang membawa pengaruh bagi bangsa yang masih terdapat di Kabupaten Bojonegoro. Baca Juga: Ini lho fakta-fakta mengenai Kabupaten Bojonegro!

6 Peninggalan Belanda di Kabupaten Bojonegor


Berikut ini 6 peninggalan Belanda yang masih terdapat di Kabupaten Bojonegoro :
 

Jembatan Kaliketek di Kabupaten Bojonegoro

Terletak di Jalan Tentara Genie Pelajar, Banjarejo, Bojonegoro. Jembatan Kaliketek berjarak 5 km dari pusat kabupaten Bojonegoro jembatan ini dibangun saat Belanda masih menguasai Indonesia. Sampai sekarang jembatan tersebut masih digunakan dengan kerangka besi yang masih kokoh.

Pada masa penjajahan Kolonial Belanda, pada tahun 1914, belanda yang ada di kota minyak ini membangun jembatan dengan panjang 111 meter, Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan Bangsa Belanda untuk mengangkut rempah- rempah dari Bojonegoro untuk kemudian tujuannnya ialah dibawa pulang ke Negara Belanda dengan mengunakan alat transportasi kereta api dari arah stasiun Bojonegoro sampai ke Stasiun Jatirogo Kabupaten Tuban, lalu kemudian bangsa Belanda menggangkut Minyak tersebut dengan kapal laut. Akan tetapi untuk saat ini jembatan yang memiliki nilai sejarah tersebut sudah tidak dipergunakan sebagai alat transportasi kereta api dari Stasiun Bojonegoro ke Kabupaten Tuban.

Saat ini, jembatan tersebut digunakan untuk tempat memancing dan juga sebagai bukti peninggalan sejarah. Besi jembatan sudah berkarat dan ditumbuhi semak semak belukar dan rumput-rumput liar di sekeliling. Sayangnya tidak ada perbaikan atau pemeliharaan peninggalan belanda ini dari pemerintah daerah. Jembatan ini dibiarkan begitu saja dan termakan oleh usia.
 

Gedung PemKab Bojonegoro


Berlokasi di Jalan Mas Tumapel, Kabupaten Bojonegoro,Provinsi Jawa Timur masih berdiri kokoh dengan dinding putih dengan arsitektur Belanda asli,. Gedung ini terletak di pusat pemerintahan Kabupaten Bojonegoro dan terletak di di depan alun-alun kabupaten. Saat penjajahan Belanda gedung ini digunakan sebagai pusat pemerintahan di Bojonegoro dan pengendali seluruh kegiatan perdagangan di Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya.

Menurut warga sekitar, gedung ini didirikan pada tahun 1913. Namun dalam era modern saat ini gedung ini tidak lagi digunakan sebagai pemerintahan. Tetapi digunkan sebagai tempat berfoto dan tempat wisata. Gedung ini masih terawat cukup baik dan dijaga kebersihan lingkungan di sekitar dalam gedung ini.
 

Jembatan Plengkung di Kabupaten Bojonegoro

Jembatan Plengkung Ds. Pandantoyo Kec. Temayang Kab. Bojonegoro. Jembatan ini panjangnya kurang lebih 20 meter dan lebar 5 meter. Di bawah jembatan terdapat sungaui yang biasa digunakan untuk memancing.

Dahulu Jembatan peninggalan Belanda ini digunakan sebagai sarana transportasi kereta api serta pengangkut kayu (loko). Saat ini masih digunakan sebagai transportasi darat oleh masyarakat sekitar. Kayu dan penyangga jembatan yang sudah lapuk dan berkarat menandakan tuanya usia jembatan ini. Sayangnya tidak ada perbaikan dan pemeliharaan oleh pemerintah setempat guna melestarikan peninggalan bersejarah ini.
 

Stasiun Bojonegoro


 
Stasiun Bojonegoro sudah dibangun sejak masa kolonialisme Belanda di Indonesia. Terletak di Jalan Gajah Mada Kecamatan Sukorejo Kabupaten Bojonegoro ini masih sangat aktif hingga sekarang. Satu satunya stasiun di Kabupaten Bojonegoro yang setiap harinya selalu didapati banyak orang yang
ingin diangkut ke berbagai kota di Jawa.

Dahulu stasiun ini digunakan pemerintah belanda untuk mengirimkan hasil bumi yang terdapat di Kabupaten Bojonegoro lalu dikirim melewati stasiun Jatirogo Kabupaten Tuban untuk diangkut menuju pelabuhan Tuban dan dikirim ke Bangsa Belanda. Sarana dan prasarana terus diperbaiki agar bisa digunakan oleh masyarakat.
 

Waduk Pacal di Kabupaten Bojonegoro

Waduk pacal merupakan salah satu wisata yang cukup terkenal di Kabupaten Bojonegoro terletak Desa Kedungsumber Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro. Tak disangka waduk ini merupakan peninggalan belanda yang masih utuh sampai sekarang. Beberapa batas tepi jalan di perbaiki serta fasilitas dan prasarana di waduk pacal mulai dibangun. Keindahan alam yang terdapat disekitar waduk pacal menjadikan waduk ini sebagai tempat wisata masyarakat Bojonegoro.

Dengan dinding beton yang masih kokoh serta sistem irigasinya yang masih berjalan lancar. Peninggalan Belanda masih digunakan sebagai tempat pengairan, dan irigasi.
 

Bendungan Cawak di Bendungan Cawak

Bendungan cawak terletak di Desa Simorejo Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro. Dahulu bendungan ini digunakan sebagai sarana perairan di sektor pertanian. Sampai saat ini bendungan cawak masih dioperasikan oleh masyarakat setempat untuk mengairi sawah mereka. Sayangnya tidak ada perawatan dan perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah setempat guna melestarikan peninggalan bersejarah ini.

Demikinalah tulisan mengenai 6 Peninggalan Belanda di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Semoga dengan adanya tulisan dari Imalia Rosyida ini dapat memberikan wawasan dan juga pengetahuan mengenai Nilai-Nilai Sejarah sekaligus wisata masyarakat Indonesia. Trimakasih, jangan lupa baca juga tulisan lainnya;
  1. Kabupaten Nganjuk [Provinsi Jawa Timur] dan 14 Fakta Yang Wajib Kamu Baca!
  2. 3 TEMPAT Wisata Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur yang Membelah Gunung Lawu!
  3. 7 Fakta Kota Madiun [Jawa Timur] yang Harus Kamu Baca!
  4. 10 Tempat Wisata di Gresik [Jawa Timur] Yang Harus Kamu Kunjungi!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kabupaten Bojonegoro dan 6 Peninggalan Belanda Yang Harus Kamu Ketahui!"

Posting Komentar