Buni Pasar Emas [Bekasi] dan Sejarahnya yang Harus Kamu Baca!

Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat


FaktaDaerah.Com- Salah satu dampak dari globalisasi adalah meluasnya sektor prindustrian. Tentu para pembaca semua, pernah mendengar tentang kawan industri terbesar se-Asia Tenggara yang berada di tanah air kita ini. Dimana lagi kalau bukan kawasan industri di Cikarang, Bekasi. Kita bisa menemukan kawasan-kawasan industri yang cukup besar di sana, seperti kawasan industri Jababeka, EJIP, Delta Silicon, dan Greenland. Saat ini Bekasi memang sudah begitu akrab dikenal sebagai kota Industri yang penuh dengan aktivitas-aktivitas layaknya kota metropolitan.

Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi


Namun tahukah anda, di balik gemuru suara mesin-mesin tersebut. Terdapat jekak-jejak sejarah, jejak-jejak sejarah yang mungkin tidak banyak orang yang memperhatikannya. Bertempat di Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, terdapat sebuah kampung yang bernama kp. Buni Pasar Emas. Awalnya memang terdenga biasa saja, namun semakin sering mendegar nama kampung tersebut terasa ada yang aneh. Kenapa disebut Pasar Emas?, tentunya segala sesuatu itu ada alasannya. Dan ternyata memang benar, nama Pasar Emas itu, bukan asal sembarang nama. Ternyata tempat yang sekarag di sebut kp. Pasar Emas tersebut, dahulunya memang benar-benar adalah Pasar Emas. Tempat terjadinya transaksi jual beli emas antara penjual dan juga pembeli.
 

Sejarah Pasar Emas di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi


Kisah tersebut terjadi pada tahun 1950-an yaitu pada tahun 1958. Berawal dari seorang petani yang hendak membuat kalenan (saluran air) utuk mengairi sawahnya. Kemudian tanpa sengaja petani tersebut melihat benda bekilau, dan ternyata benda itu adalah emas. Merasa tidak percaya dengan apa yang di temukannya, akhirnya ia langsug memeriksa benda temuanya ke penjual emas. Dan betapa kagetnya ia setelah mendengar bahwa benda itu adalah emas asli seberat 0,5 gram. Siapa sangka penemuan emas tersebut menjadi awal dari adanya “pemburu Harta karun” dadakan, banyak masyarakat yang datang untuk mencari emas disana. Bahkan tidak hanya masyarakat sekitar tetapi juga masyarakat yag berasal dari luar kota. Mereka berdatangan untuk mengadu nasib mereka dan mencari keberuntungan disana. Dan benar saja, semakin banyak pencarian emas yang dilakukan semakin banyak pula emas-emas yang berhasil di dapatkan. Emas-emas yang didapatkan langsung di jual kepada para pembeli yang memang sudah menunggu di tempat itu.
 
Selain banyaknya penemuan emas, banyak warga yang juga menemukan tulang manusia serta perhiasan. Perhiasan yang ditemukan diantaranya berbentuk manik-manik, cincin, bintang, kembang kelapa, stambul, topeng dan mahkota. Dan atas penemuan tersebut terkuat sebuah sejarah yang telah lama terpendam. Semua barang yang ditemukan merupakan peningglan dari kerajaan Segara Pasir dan Tarumanegara yang kini di kenal dengan Situs Buni. Penelitian situs Buni pernah dilakukan beberapa kali oleh Tim Penelitian dari Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional (LPPN), yaitu tahun 1960 (berupa ekskavasi penyelamatan) dan dilanjutkan secara intesif pada tahun 1964, 1969 dan 1970 LPPN yang dipimpin oleh R.P. Soejono. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan  : Jenis keramik tanah liat (gerabah) terdiri dari jenis periuk, cawan, pedupaan dan kendi. Periuk berupa periuk bulat dan periuk berkarinasi. Tidak jauh dari Kampung Buni Pasar Emas dan Buni Pendayakan, perhiasan juga ditemukan di Kampung Kedung Ringin, Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi. Di sana ditemukan perhiasan emas berbentuk telor ikan, kembang kelapa, tali sepatu, songko haji berbahasa Arab bertuliskan ”Haji Saka”, corong lampu, pedang, kendi. Bersamaan dengan ditemukannya  perhiasan emas, juga ditemukan tulang dan tengkorak manusia.
 
Dari situ menunjukkan masyarakat kala itu percaya perhiasan tersebut harus digunakan untuk orang-orang yang sudah meninggal dunia. Perkembangannya kemudian menunjukkan bahwa Buni bukan hanya sekedar sebuah situs kecil, melainkan suatu komplek kebudayaan yang cukup luas dengan cakupan di sepanjang pantai utara Jawa Barat, di daerah aliran Sungai Cisadane, Ciliwung, Bekasi, Citarum, dan Cipagare, sehingga dinamakan dengan komplek kebudayaan Buni. Komplek ini mempunyai wilayah sebaran yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok Tanggerang, Kelompok Bekasi dan kelompok Rengasdengklok. Kelompok Tangerang terdiri atas situs-situs Serpong, Curug dan mauk.  Kelompok Bekasi terdiri atas atas Buni, Kerangkeng, Puloglatik, Pulo Rengas, Kedungringin, Bulaktemu, Rawa Menembe, Batujaya dan Tugu. Kelompok Rengasdengklok  terdiri atas Babakan Pedes, Tegalkunir, Kampung Krajan, Pulo Klapa, Cibutek, Kebakkendal, Karangjati dan Cilogo. Sebagian besar benda-benda peninggalan situs Buni, kini tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Lokasi situs Buni sendiri, telah dibelah menjadi dua wilayah sejak dibangunnya Kali Canal Bekasi Laut (CBL).
 
Dengan terkuaknya sius sejarah yang sangat berharga tersebut, tentunya membuat kita, khususnya saya sebagai warga Bekasi merasa bangga. Bahwa ternyata Bekasi juga merupakan bagian dari sejarah panjang di Indonesia. Namun pada tahun 1999, terjadi pengekplorasian minyak di kawasn Babelan Bekasi yang sangat dekat dengan situs Buni. Bahkan situs Buni terancam akan tertimbun beton-beton pengeboran minyak Bumi. Sampai saat ini, pemerintah setempat masih terus berusaha melakukan tindakan untuk tetap melestarikan situs-situs sejarah tersebut, walaupun memang penanganan yang di berikan terkesan lambat. Semoga saja situs Buni dapat terselamatkan dan masih dapat di saksikan keberadaannya dari generasi ke generasi.
 
Demikinalah tulisan mengenai Buni Pasar Emas [Bekasi] dan Sejarahnya yang Harus Kamu Baca! Yang ditulis dengan judul asli Mengulik Secercah Sejarah di Tanah Industri, adapun penulis artikel ini adalah Rika Safitri. Semoga dapat memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca. Trimakasih, jangan lupa baca juga tulisan lainnya;
  1. Kabupaten Brebes [Jawa Tengah] dan 9 Fakta Yang Harus Kamu Baca!
  2. Fakta Desa Cibingbin [Kuningan] Provinsi Jawa Barat yang Harus Kamu Baca!.
  3. Tempat Wisata Alam Kabupaten Sukabumi-Jawa Barat
  4. Kota Pariaman [Sumatera Barat] dan [7] Fakta Festival Pesta Budaya Tabuik yang Harus Kamu Baca!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Buni Pasar Emas [Bekasi] dan Sejarahnya yang Harus Kamu Baca!"

Posting Komentar