[4] Pasar di Banjarmasin [Kalimantan Selatan] yang Harus Kamu Ketahui!
budaya,
ekonomi,
fakta daerah,
fakta kota,
fakta unik,
info kota,
kalimantan,
kalimantan selatan,
kota,
masyarakat,
pasar,
Potensi Ekonomi,
provinsi,
sosial budaya
Edit
Pasar di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan
FaktaDaerah.Com- Sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli, pasar seakan menawarkan daya tariknya tersendiri. Saat orang-orang datang silih berganti, bahkan berdesak-desakan tidak menjadi persoalan. Kaki yang lelah karena lamanya berjalan pun, lantas tak dihiraukan sebab barang belanjaan sudah ada di tangan.
Baca Juga: Kota Banjarmasin [Kalimantan Selatan] dan Fakta Menarik Pasar Terapung
Pasar di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan
Setiap daerah di Indonesia pastinya memiliki pasar dengan ciri khasnya masing-masing. Begitupula dengan pasar yang ada di Banjarmasin, ibukota dari Provinsi Kalimantan Selatan. Tidak hanya Pasar Terapung, ada juga pasar lain, seperti Pasar Wadai, Pasar Tungging dan Pasar Sudimampir.
Pasar Terapung di Banjarmasin
Pasar Terapung memang lebih dahulu terkenal dibandingkan pasar yang lainnya. Sekarang, pasar ini berlokasi di Sungai Martapura, tepian Jalan Piere Tendean. Tidak hanya buahan-buahan lokal dan sajian kuliner khas Banjar, ada juga wisata susur Sungai Martapura menggunakan klotok (sejenis perahu bermotor) dengan tarif Rp 5.000,00 per orang.
Pasar Wadai di Banjarmasin
Lain lagi dengan pasar Wadai yang hanya ada di bulan Ramadhan. Dahulu pasar ini berlokasi di depan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin dan sekarang berpindah tempat ke Siring Balaikota Jalan RE.
Pasar Martadinata di Kalimantan Selatan
Walaupun namanya ‘wadai’ (kue), bukan berarti disana hanya tersedia itu saja. Kalau kata urang Banjar ‘suka pilih, handak apa haja’ (tinggal pilih, mau apa saja). Setidaknya bisa menjadi penambah selera saat berbuka.
Pasar Tungging di Banjarmasin
Di kota ini, juga ada pasar malam yang lebih dikenal dengan sebutan “Pasar Tungging”. Tungging atau betungging adalah keadaan yang mirip seperti berjongkok tapi posisi pantat lebih ke atas.
Sebelumnya, para penjual menjajakan barang dagangannya di pinggir Jalan Belitung. Inilah yang membuat para pembeli harus menunggingkan pantat untuk membeli barang tersebut. Saat ini, pasar sudah direlokasi dan dialihkan ke Jalan Belitung agak ke ujung.
Sebenarnya, pasar tungging ada dua macam, yaitu yang bersifat permanen (ada di Jalan Belitung) dan yang bersifat temporer atau berpindah tempat sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Biasanya dari sore sudah banyak pedagang yang datang, tapi puncak keramaian terjadi setelah Magrib. Banyak yang ditawarkan, dari baju hingga makanan, tak terkecuali ikan asin.
Sebelumnya, para penjual menjajakan barang dagangannya di pinggir Jalan Belitung. Inilah yang membuat para pembeli harus menunggingkan pantat untuk membeli barang tersebut. Saat ini, pasar sudah direlokasi dan dialihkan ke Jalan Belitung agak ke ujung.
Sebenarnya, pasar tungging ada dua macam, yaitu yang bersifat permanen (ada di Jalan Belitung) dan yang bersifat temporer atau berpindah tempat sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Biasanya dari sore sudah banyak pedagang yang datang, tapi puncak keramaian terjadi setelah Magrib. Banyak yang ditawarkan, dari baju hingga makanan, tak terkecuali ikan asin.
Pasar Sudimampir di Banjarmasin
Selain ketiga pasar di atas, pasar lain yang tidak kalah ramai pengunjungnya adalah pasar Sudimampir yang disebut-sebut sebagai Tanah Abang-nya Kalimantan. Pasar ini merupakan pusat grosir terbesar di Banjarmasin, tempat para pedagang berbelanja.
Letaknya berada di pusat kota Banjarmasin, tepatnya di samping Jembatan Sudimampir, Jalan Pangeran Antasari Banjarmasin. Pasar ini terdiri dari dua tingkat. Di tingkat pertama ada penjual makanan, bunga, karpet, alas kaki, tas, sedangkan di tingkat kedua ada pedagang busana.
Ada kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Banjar saat melakukan transaksi jual beli, yakni penggunaan kata ‘jual’ dan ‘tukar’. Jual adalah kata yang diucapkan oleh penjual dan tukar adalah kata yang diucapkan oleh pembeli.
Letaknya berada di pusat kota Banjarmasin, tepatnya di samping Jembatan Sudimampir, Jalan Pangeran Antasari Banjarmasin. Pasar ini terdiri dari dua tingkat. Di tingkat pertama ada penjual makanan, bunga, karpet, alas kaki, tas, sedangkan di tingkat kedua ada pedagang busana.
Ada kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Banjar saat melakukan transaksi jual beli, yakni penggunaan kata ‘jual’ dan ‘tukar’. Jual adalah kata yang diucapkan oleh penjual dan tukar adalah kata yang diucapkan oleh pembeli.
Semacam akad yang jika tidak diucapkan seakan ada yang kurang, sebagai ungkapan berelaan (ridha) dari masing-masing pihak. Urang Banjar juga dikenal sebagai orang yang suka menegur sapa (penaguran). Seperti saat di pasar ketika bertemu dengan kenalan yang sudah lama tidak berjumpa, mereka pasti langsung menyapa (merawa). Beruntung, kebiasaan seperti itu tidak hilang walaupun sudah di zaman modern seperti sekarang. Kebiasaan yang memang harus tetap dilestarikan. Sekali lagi, pasar bukan sekedar tempat, tapi ada kehidupan di dalamnya.
Berkumpul bersama dengan harapan untung yang bisa dibawa pulang. Setidaknya, tidak melulu tentang apa yang sudah kita dibeli, tapi tentang apa yang bisa kita lihat dari perjuangan mereka menafkahi anak istri. Demikinalah tulisan mengenai Ragam Pasar di Banjarmasin, Kota Seribu Sungai yang ditulis oleh Nor Raisyah Isma. Semoga bermanfaat, jangan lupa baca juga tulisan lainnya;
0 Response to "[4] Pasar di Banjarmasin [Kalimantan Selatan] yang Harus Kamu Ketahui!"
Posting Komentar