Desa Talagahiang [Cipanas- Lebak] Provinsi Banten dan 5 Fakta Unik Yang Harus Kamu Baca!
Alamat Desa,
Banten,
budaya,
Desa,
fakta desa,
fakta unik,
info kabupaten,
jambi,
Kabupaten,
kampung,
masyarakat,
pertanian,
profesi
Edit
Desa Talagahiang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten
FaktaDaerah.Com- Desa Talagahiang merupakan sebuah desa kecil yang terletak di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dan memiliki total luas sebesar 122,94 Hektar. Walaupun desa ini mungkin kurang dikenal masyarakat, namun Desa Talagahiang memiliki sejumlah potensi serta fakta-fakta menarik yang harus kamu baca.
Fakta Desa Talagahiang Kecamatan Cipanas, Provinsi Banten
Setidaknya ada 5 Fakta yang harus kamu ketahui tentang Desa ini, diantarnya sebagai berikut;
Desa Talagahiang Dikelilingi Perbukitan nan Rimbun dan Terletak di Aliran Sungai
Desa Talagahiang terletak di dataran rendah yang dikelilingi perbukitan nan rimbun dan hijau sejauh mata memandang. Perbukitan-perbukitan ini menambah indah pemandangan desa karena sungguh menyejukkan mata. Desa ini juga terletak di aliran Sungai Cimangeunteun yang mengalir membelah desa dan menjadi sumber air utama.
Di sungai ini, juga telah dibangun bendungan serta saluran irigasi untuk mengairi lahan persawahan warga. Oleh karena itu, para warga Desa Talagahiang tidak perlu khawatir mengenai masalah kekeringan yang sering menghampiri desa-desa lain di musim kemarau.
Desa Talagahiang Memiliki Kualitas Udara yang Sejuk dan Bersih
Karena kondisi topografi Desa Talagahiang yang dikelilingi perbukitan, desa ini juga dikelilingi oleh hutan yang cukup rimbun. Desa ini juga terletak cukup jauh dari jalan raya utama Kabupaten Lebak sehingga relatif jarang dilewati oleh kendaraan.
Selain itu, di desa ini berada jauh dari kawasan industri dan belum terdapat pabrik industri yang berdiri. Oleh karena itu, kualitas udara di desa ini masih sejuk dan bersih serta terhindar dari polusi udara. Menarik bukan hidup di desa yang masih asri ini?
Desa Talagahiang Hanya Terdiri dari Satu Kampung dan Membentuk Struktur Sosial yang Unik
Berbeda dengan desa-desa lain di Indonesia yang biasanya cukup luas dan terdiri dari beberapa kampung (dusun), Desa Talagahiang hanya terdiri dari satu kampungyaitu Kampung Sukamaju. Desa Talagahiang terbagi menjadi 2 Rukun Warga (RW) dan 14 Rukun Tetangga(RT) dan dipimpin oleh seorang kepala desa yang disebut “Bapak Jaro” dengan didampingi sekretaris desa yang disebut “Bapak Carik”.
Selain itu, mayoritas masyarakat Desa Talagahiang masih memiliki hubungan kekerabatan satu sama lain. Banyak pula terbentuk “cinta lokasi” di desa ini, dimana banyak terjadi sesama warga Desa Talagahiang yang menikah. Oleh karena itu, masyarakat Desa Talaghiang menjadi sangat dekat satu sama lain dan sangat menjunjung tinggi prinsip kekeluargaan. Masyarakat sangat peduli dan saling bahu membahu untuk meringankan beban satu sama lain.Situasi yang sudah jarang kita temukan saat ini, bukan?
Gapoktan yang Maju Pesat dan Memproduksi Merk Beras “Cap Desa Talagahiang”
Mayoritas masyarakat Desa Talagahiang bermata pencaharian sebagai petani dan memiliki solidaritas yang kuat. Jumlah petani di Desa Talagahiang sebanyak 144 orang dan tergabung dalam empat kelompok tani. Kelompok-kelompok tani ini selanjutnya membentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Talagahiang.
Gapoktan ini menampung hasil tani khususnya gabah yang selanjutnya diolah menjadi beras. Beras ini lalu dikemas sedemikian rupa dalam ukuran 5 kilogram dan dipasarkan dengan merk “cap Desa Talagahiang”. Keberadaan Gapoktan ini sungguh menarik karena mencerminkan solidaritas warga di tengah arus globalisasi dan turut berperan dalam menggerakkan roda pereknomian desa. Wah, sungguh menarik bukan?
Mayoritas Masyarakat Desa Talagahiang Merupakan Suku Sunda dan Memiliki Beragam Tradisi Sunda yang Khas
Mayoritas masyarakat Desa Talagahiang merupakan suku sunda dengan masih menerapkan beberapatradisi sunda yang khas. Beberapa tradisi warga yang khas, salah satunya tradisi makan bersama khas sunda yang disebutbabancakan.
Babancakan merupakan makan bersama yang dilakukan warga dengan cara duduk berjajar dan makanan digelar di atas daun pisang. Para warga masing-masing secara sukarela ada yang membawa nasi serta lauk pauk (misalnya tempe, ikan, sayur, dan sebagainya) untuk kemudian dimakan bersama-sama di atas daun pisang. Babancakan seringkali diadakan terutama ketika akan panen, setelah panen, setelah kerja bakti, maupun saat-saat lain yang fleksibel.
Tradisi lain yang khas yaitu Ngarujak atau membuat rujak bersama. Namun, rujak yang dibuat cukup khas karena menggunakan campuran Buah Huni yang saat ini mulai langka. Rujak dengan campuran Buah Huni terasa manis, asam segar, dan cenderung sepat, namun cukup membuat ketagihan. Tertarik untuk mencoba?
Desa Talagahiang Merupakan Penghasil Buah Huni yang Mulai Langka
Barangkali tidak banyak orang mengetahui tentang Buah Huni (Antidesma bunius) atau sering disebut juga buah wuni dalam Bahasa Sunda dan Jawa. Sekilas buah ini mirip buah anggur, bentuk bulat, kecil dan bergerombol. Ketika sudah masak, warna buah akan berubah menjadi ungu kehitaman dengan rasa yang manis dan sedikit asam.
Buah Buni saat ini mulai langka, namun pemanfaatan buah buni sudah dikenal sejak lama. Buah Huni mengandung vitamin C dosis tinggi, vitamin A, vitamin E, zat antioksidan, zat antosianin, zat anti inflamasi, serta kaya akan serat.
Oleh karena itu, Buah Huni memiliki beberapa manfaat antara lain:dapat meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan saluran pencernaan, mencegah terjadinya kanker usus (colon), menjaga kesehatan mata, menjaga kesehatan kulit dan mengatasi berbagai penyakit kulit (misalnya gatal karena alergi, gigitan nyamuk, bisul), mencegah hipertensi dan menjaga kesehatan jantung, menurunkan lemak, serta buah ini sudah dikenal sejak lama digunakan untuk mengobati penyakit Sipilis.
Ternyata cukup banyak ya manfaat Buah Huni untuk kesehatan, tertarik untuk mencoba?
Demikianlah beberapa fakta unik dan menarik mengenai Desa Talagahiang. Walaupun belum terlalu terkenal, ternyata desa ini menyimpan banyak potensi dan fakta yang menarik. Demikinalah tulisan yang dikirimkan oleh Lathifah Salmaa. Semoga bermanfaat bagi setiap pembaca/ Trimakasih, jangan lupa baca juga tulisan lainnya;
- Kabupaten Tangerang [Banten] Fakta Wisata dan Budaya yang Harus Kamu Baca!
- Kelurahan Dadap [Kosambi- Tangerang] Provinsi Banten, dan 5 Fakta yang Harus Kamu Baca!
- Kota Banjarmasin [Kalimantan Selatan] dan Fakta Menarik Pasar Terapung
- Kawa Daun Minuman Mewah Bagi Pribumi Minang [Suamatra Barat] di Zaman Kolonial
Waaah keren yaaa.. Jadi pengen kesana hehe :)
BalasHapusSalam kenal yaa mbak :))
BalasHapus