8 Fakta Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur yang Wajib Kamu Ketahui

Fakta Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur

Probolinggo, adalah salah satu dari sekian banyak kota wisata di Jawa Timur. Meskipun demikian Probolinggo tidak kalah saing pamornya dengan kota-kota wisata lain yang sudah terkenal. Karena Probolinggo memiliki daya tarik tersendiri yang akan selalu menggugah minat para wisatawan baik wisatawanlokal maupun mancanegara. Selain terdapat tempat wisata yang unik dan menarik, Probolinggo juga memiliki fakta mengenai cerita sejarah yang tentunya tidak kalah menariknya.

Fakta Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur


Informasi tentang wisata dan sejarah Probolinggo ini akan dikemas melalui fakta- fakta unik yang tentunya akan membuat anda semakin tertarik untuk mengunjungi Probolinggo. Berikut fakta-fakta unik dan menarik yang ada di Probolinggo
 

Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo


Siapa yang tidak mengenal Gunung Bromo,salah satu gunung yang masih aktif di Jawa Timur ini sudah terkenal akan pesona keindahannya dan bahkan dijadikan ikon wisata di Probolinggo. Selain rute yang ditempuh untuk menuju puncaknya terbilang mudah dan tidak berbahaya, Gunung Bromo juga menyediakan fasilitas pemandangan sunrise yang sekelas internasional.

Banyak wisatawan dari luar negeri maupun dalam negeri yang memburu sunrise di puncak Gunung Bromo, selain itu pemandangan lautan pasir dan gunung-gunung lain yang mengelilingi Gunung Bromo juga tidak kalah menarik.
 
Fakta unik yang pertama yaitu sejarah terbentuknya Gunung Bromo yang dipercaya sebagai legenda Roro Anteng. Namun secara geologis terbentuknya Gunung Bromo karena pada masa itu Gunung Tengger (4000 Mdpl) yang merupakan gunung tertinggi kala itu mengalamai beberapa letusan dari yang pertama kecil hingga letusan dahsyat yang akhirnya membentuk kaldera dengan diameter 8 kilometer yang berisi material vulkanik dan sekarang membentuk lautan pasir dan muncul gunung-gunung baru yaitu Gunung Widodaren, Gunung watangan, Gunung Kursi, Gunung Batok dan Gunung Bromo, konon jaman dulu kaldera tersebut dipercaya pernah terisi air.

Fakta unik yang selanjutnya yaitu upacara YadnyaKasada, upacara yang dilakukan rutin setiap tanggal 14 dan 15 pada bulan 10 (Kasodo) menurut penanggalan Jawa ini merupakan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mengorbankan sebagian hasil sawah, ladang, dan ternak masyarakat sekitar dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo. Selain upacara Kasada masih ada upacara Karo dan Unan-unan serta upacara lain yang berhubungan dengan siklus kehidupan seseroang.
 

Suku Tenger Yang ada di Probolinggo, Provinsi  Jawa Timur


Suku Tengger adalah suku asli yang tinggal di sekitar Gunung Bromo. Asal-susul penamaan Suku Tenger sendiri merujuk pada legenda Roro Anteng dan Joko Seger yang di percaya oleh masyarakat sekitar. Bagi seluruh suku Tengger Gunung Bromo diyakini adalah gunung suci, oleh karena itu setiap setahun sekali dilakukan upacara Yadnya Kasada.

Fakta uniknya yaitu Suku Tengger adalah pemeluk agama hindu lama yang mereka yakini bahwa mereka merupakan keturunan langsung dari pengikut Kerajaan Majapahit. Uniknya lagi meskipun mayoritas Suku Tengger beragama hindu namun tidak memiliki candi untuk tempat peribadahan, yang ada hanya Pura Poten Bromo yang berada di lautan pasir Gunung Bromo.

Keunikannya lagi dapat dilihat dari cara berpakain masyarakatnya Suku Tengger sehari-hari yaitu jika laki-laki maka akan memakai sarung yang dikalungkan di leher serta memakai pengikat kepala atau penutup kepala sedangkan jika wanita biasanya memakai kebaya pendek dan kain panjang dengan selendang yang diikat.
 

Kuda Cipta Wilaha di Kabupaten Probolinggo


Terletak di kawan wisata hutan magrove BJBR (BeeJay Bakau Resort), ikon baru kota Probolinggo ini merupakan patung kuda terbesar kedua di dunia. Pengunjung juga bisa naik ke leher dan punggung patung kuda ini untuk mengabadikan momen bersama keluarga dan teman-teman dengan latar belakang laut dan hutan mangrove yang indah.

Uniknya patung yang dibuat dengan ukuran 15x9x6 meter ini terinspirasi dari sosok kuda Troya pada legenda Yunani Kuno. Keunikannya yang lain yaitu material yang digunakan di sekujur tubuh patung kuda ini adalah potongan kayu pohon kelapa, dengan pondasi beton dan kerangka baja. Tidak heran jika dengan adanya Kuda Cipta Wilaha ini objek wisata BJBR semakin ramai wisatawan.
 

Kabupaten Probolinggo Memiliki Candi Jabung


Candi Jabung adalah salah satu bukti sejarah yang tepatnya terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Candi yang berwarna kemerahan ini dipercaya dibangun pada tahun 1354 Masehi ketika masa kejayaan dari kerajaan MajaPahit dibawah naungan raja Prabu Hayam Wuruk yang dituliskan juga di kitab kertagama bahwa pada tahun 1359 Masehi Raja Hayam Wuruk mengunjungi candi ini.

Keunikannya terletak di material yang digunakan untuk pembangunan candi yang berupa bata bata merah yang berkualitas tinggi sehingga mampu bertahan hingga ratusan tahun. Keunikannya lagi terletak pada sudut arsitektur candi yang terdiri dari dua yaitu bangunan utama dan bangunan yang lebih kecil. Di bangunan utama denga ukuran 13,11 x 9,58 x 15,58 meter ini berbentuk silinder dibagian tubuhnya yang diletakkan diatas kaki candi dengan 3 tingkat berbentuk persegi. Sedangkan pada bagian atapnya berupa stupa dengan pitu masuk berada di sebelah barat.
 

Gereja Merah ada di Kabupaten Probolinggo


Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel, Probolinggo atau biasa di sebut dengan Gereja Merah merupakan salah satu gereja yang terdapat ditengah Kota Probolinggo dan termasuk cagar budaya milik pemerintah kota setempat. Uniknya gereja yang dibangun pada masa kependudukan VOC di Indonesia pada tahun 1862 ini dibangun menggunakan sistem Knock Down atau bongkar pasang yaitu bagian-bagiannya dibuat di Belanda lalu diangkut menggunakan kapal menuju Probolinggo.

Selain itu warnanya yang merah menyala  menjadikan gereja ini menjadi sebuah gereja yang selain digunakan untuk sarana ibadah umat kristiani juga dijadikan sebagai objek wisata. Ternyata, warna merah itu sendiri memiliki filososfi yakni darah Yesus Kristus yang tertumpah untuk menyelamatkan dosa-dosa manusia. Uniknya lagi gereja seperti ini hanya terdapat 2 di dunia yaitu di Kota Den Haag Belanda dan di Probolinggo ini, namun gereja di Den Haag sudah beralif fungsi menjadi bar.
 

Pandalungan di Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur


Probolinggo yang merupakan wilayah Tapal Kuda, menghubungkkan kota-kota di sebelah barat yaitu Pasuruan,Malang, dan Surabaya dengan kota-kota di sebelah timur yaitu Bondowoso, Situbondo,Banyuwangi, Lumajang, dan Jember serta di sebelah utara berbatasan dengan Selat Madura, menjadikan Probolinggo sebagi  jalur utama pantai utara yang menghubungkan pulau Jawa dengan Pulau Bali.

Oleh karena itu masyarakatnya adalah percampuan dua kebudayaan yaitu dari suku Jawa dan Madura yang membentuk kebudayaan baru denganditandai hilangnya ciri khas kebudayaan asli. Hasil asimilasi yang membentuk komunitas yang tersebar di pesisir Pantai Utara Jawa Timur (sebagian Tuban, Lamongan, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, hingga Situbondo)dan sebagian Pesisir Selatan Jawa Timur bagian timur (Lumajang, Jember, dan sebagian Banyuwangi)ini disebut Pandalungan. 

Probolinggo sendiri merupakan salah satu komunitas Pandalungan terbesar di wilayah Tapal Kuda, dengan mata pencahaian masyarakatnya yang sebagin besar sebagai bertani, berkebun, buruh, dan nelayan. Keunikannya bahasa yang digunakan sehari-hari adalah campuran bahasa Jawa dialek Surabaya dan bahasa Madura. Keseniannya pun berupa kesenian yang bercorak jawa (Mataram) dan Madura dengan sekaligus memiliki karakter dasar nilai Islam yang sangat kuat.
 

Air terjun Madakaripura di Kabupaten Probolinggo


Air terjun Madakaripura adalah salah satu destinasi wisata air terjun yang terletak di Dsn. Branggah, Ds. Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Akses untuk menuju air terjunnya juga mudah, dengan disuguhi pemandangan di area pegunungan yang nampak asri dan sejuk karena masih masuk area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Madakaripura sendiri dipercaya merupakan tanah perdikan yang diberikan Raja Majapahit kala itu yaitu Sang Prabu Hayam Wuruk kepada sang Mahapatih sebagai hadiah atas kerja kerasnya untuk kerajaan.

Uniknya lagi air terjun Madakaripura ini juga memiliki beberapa misteri yaitu aura mistis yang akan terasa saat memasuki kawasan tersebut, serta kepercayaan masyrakat setempat yang meyakini bahwa konon dulunya disini adalah tempat peristirahatan terakhir Mahapatih Majapahit yaitu Gajahmada. Keunikan selanjutnya yaitu pada air terjun utama akan terlihat tebing yang melingkar sehingga jika berada di dalamnya akan merasa seperti di dalam botol.
 

Kabupaten Probolinggo Memiliki Sungai Pekalen


Bagi penikmat wisata arum jeram pasti tidak akan asing dengan sungai Pekalen yang terletak di desa Ranu Gedang, kecamatan Tiris, kabupaten Probolinggo. Tedapat dua sungai pekalen yaitu sungai Pekalen Atas dan sungai Pekalen Bawah. Pekalen Atas memiliki tingkat kesulitan yang lebih besar dari Pekalen Bawah.

Fakta uniknya yaitu air sungai ini berasal dari sumber mata air Gunung Argopuro dan Gunung Lamongan dengan lebar sungai rata-rata 5-20 meter dan kedalaman air kurang lebih 1-3 meter. Dengan jarak pengarungan yaitu 12 kilometer dengan grade jeram yaitu 2 sampai 3 yang dapat ditempuh dengan waktu 3,5 jam. Fakta uniknya lagi sungai ini dipercaya sebagai tempat singgah sang Prabu Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajahmada serta terdapat legenda lain yang mengatakan bahwa Ratu Dewi Rengganis yang pernah membangun istana pernah singgah ke sungai ini sebelum melarikan diri ke gunung Argopuro. Sampai saat ini masyarakat sekitar masih percaya dengan adanya pemadingan sang ratu.

Demikian tulisan dengan judul asli "8 Fakta Unik dan Menarik Probolinggo Jawa Timur" yang ditulis oleh Widyawati, semoga semakin meningkatkan minat untuk berkunjung ke Kota Mangga dan Kota Seribu Taman ini. Trimakasih, 

Subscribe to receive free email updates:

3 Responses to "8 Fakta Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur yang Wajib Kamu Ketahui"