Pulau Bawean [Gresik-Jawa Timur] dan 15 Fakta Yang Harus Kamu Baca!

Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Indonesia


FaktaDaerah.Com- Pulau Bawean adalah sebuah pulau yang sangat indah dan terletak di sebelah utara Laut Jawa. Secara administratif, Pulau Bawean termasuk dalam wilayah Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Sebenarya ada 15 fakta menarik dari Pulau Bawean, diantaranya:

15 Fakta Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur


Berikut adalah fakta-fakta mengenai Pulau Bawean;

Pulau Bawean Hanya ada 2 Kecamatan


Dengan luas pulau 196,3 km², Pulau Bawean hanya memiliki 2 kecamatan, yakni Kecamatan Sangkapura dan Tambak. Kecamatan Sangkapura melingkupi pulau bagian selatan, sementara Kecamatan Tambak melingkupi pulau bagian utara. Kecamatan Sangkapura dapat dikatakan lebih maju dibandingkan dengan Kecamatan Tambak karena letaknya yang lebih dekat dengan Jawa sehingga lebih strategis. 

Pulau Bawean Hanya Ada 1 Pelabuhan dan 1 Bandara


Akses ke Pulau Bawean sangat terbatas. Hanya ada 1 bandara dan 1 pelabuhan untuk mobilisasi dari dan ke Pulau Jawa dari Bawean, yakni Bandara Harun Thohir yang terletak di Kecamatan Tambak dan Pelabuhan Sangkapura yang terletak di Kecamatan Sangkapura.

Perjalanan ke Bawean dengan jalur laut dapat ditempuh dengan kapal Gili Iyang dengan perkiraan waktu tempuh 8-9 jam atau kapal Natuna Ekspress dengan perkiraan waktu tempuh 4-5 jam. Kedua kapal ini melayani rute Bawean-Gresik PP dan Bawean-Paciran PP dengan jadwal yang berbeda. Jika hendak berlayar ke Bawean, sebaiknya cek dahulu ketersediaan kapal pada hari yang Anda rencanakan, karena tidak setiap hari ada kapal yang berangkat ke Bawean. Sementara untuk pesawat, rute yang dilayani adalah Bawean-Surabaya dengan kapasitas sekitar 20 penumpang.

Akses Jalur Laut ke Bawean di Akhir Tahun Menggunakan Papan Selancar 



Saat Anda di Bawean, coba saja katakan kepada penduduk lokal kalau Anda akan kembali lagi akhir tahun. Mereka mungkin akan mengusulkan papan selancar sebagai satu-satunya kendaraan laut yang bisa Anda gunakan. Gelombang laut disana sangat tinggi pada akhir tahun sehingga tidak memungkinkan kapal untuk berlayar. Kalau pun nekat berlayar, kapal hanya akan karam dan hancur berantakan menabrak karang.

Orang Bawean Tidak Tinggal di Daratan


Orang Bawean menyebut Pulau Jawa sebagai ‘daratan’. Jika ada kerabat atau tetangga yang hendak melaut ke Jawa, mereka menyebutnya hendak ke ‘daratan’. Istilah ini terdengar lucu saat diucapkan, bahkan oleh orang Bawean sendiri. Penyebutan Pulau Jawa sebagai daratan seolah-olah merubah status Bawean menjadi ‘lautan’ karena tidak dianggap sebagai ‘daratan’.

Pulau Bawean Tidak ada Pertamina


Jika Anda berkendara di Bawean dan tiba-tiba kehabisan bensin, Anda tak perlu susah-susah mencari Pertamina. Tidak akan ketemu! Tidak ada Pertamina di Bawean. Yang ada adalah Pertaminu. Kenapa Pertaminu, bukan Pertamina? Entahlah, mungkin karena orang yang membuka usaha ikut organisasi NU. Hahaha.

Bawean Kental dengan Nuansa Islam


Bukan berarti di Bawean tidak ada orang beragama Kristen, Hindu atau Budha, hanya saja maasyarakat muslim Bawean sangat Islamis sehingga nuansa Islam terasa di setiap penjuru pulau. Di Bawean, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an bisa Anda dengar kapan pun, tidak hanya pada waktu-waktu tertentu seperti ba’da Magrib atau menjelang Subuh saja.

Bawean Pulau Bebas Pencuri


Tidak ada pencuri di Bawean. Masyarakat Bawean biasa meninggalkan rumah tidak terkunci dan memarkir motor di pinggir jalan dengan kunci terpasang. Uniknya, tidak ada yang akan mencuri apa pun dari rumah yang tidak terkunci di Bawean. Sama halnya dengan motor yang kuncinya terpasang, akan tetap berada di tempat parkirnya semahal apa pun motor itu.

Suhu di Bawean Mengalahkan Surabaya


Surabaya terkenal akan panasnya yang membuat pelancong langsung kegerahan begitu menginjakkan kaki disana. Bayangkan saja suhu di Bawean satu tingkat lebih panas dari Surabaya! Memang, di Bawean banyak bukit-bukit yang tampak sejuk dari kejauhan, tetapi kenyataannya Bawean tidak sesejuk yang Anda kira.

Harapan melancong di pulau eksotis yang sejuk hanya menjadi angan-angan ketika Anda sampai di Bawean. Jika Anda berwisata ke Bawean, singkirkan dulu daftar kuliner berjenis sup atau minuman panas, gantilah dengan es degan atau apa pun yang sekiranya dapat mengembalikan kesegaran. Bagi Anda yang sedang galau mencari tujuan hidup, begitu melabuh di Bawean Anda pasti akan langsung menetapkan tujuan, harapan dan cita-cita Anda: mendapatkan es, bagaimanapun caranya. Bahkan suhu di tempat yang berada di puncak bukit seperti Danau Kastoba pun sangat panas.
 

Merantau ke Luar Negeri adalah Hal Biasa bagi Pemuda Bawean


Pemuda Bawean banyak yang merantau untuk bekerja ke Malaysia dan Singapura. Jadi, jangan heran jika disana Anda mendapati ibu-ibu menggunakan daster Malaysia atau anak kecil makan coklat dari Singapura. Itu hal biasa.

Bawean adalah Pulau Putri


Sebagian besar populasi manusia yang tinggal di Bawean berjenis kelamin perempuan. Mengapa? Hal ini terkait dengan banyaknya pemuda Bawean yang merantau. Para pemuda akan meninggalkan ibu dan saudara perempuan mereka di Bawean untuk mencari uang ke luar pulau, sehingga sebagian besar yang tersisa adalah kaum perempuan. Sudah menjadi hal biasa di Bawean jika ada perempuan tua tinggal sendirian di rumahnya tanpa ditemani satu pun anggota keluarga. Meski demikian, sifat masyarakat Bawean yang sangat humanis dan kental akan budaya gotong royong dapat membuat kehidupan perempuan yang tinggal sendiri merasa aman dan jauh dari rasa kesepian.

Setiap Rumah Punya ‘Dhurung’


Dhurung adalah bangunan sejenis bale-bale yang digunakan untuk berkumpul dan bercengkerama dengan tetangga. Dhurung juga digunakan sebagai tempat istirahat sementara bagi tamu sebelum masuk ke rumah orang Bawean. Kata ‘dhurung’ berasal dari bahasa Jawa ‘durung’ yang berarti ‘belum’. Maksudnya, sebelum masuk rumah seorang tamu harus singgah terlebih dahulu di dhurung sambil menunggu empunya rumah merapikan rumahnya sehingga layak dikunjungi.

Desa yang Punya Bahasa Sendiri di Bawean


Desa Diponggo di Kecamatan Tambak adalah desa unik yang ada di Bawean. Masyarakat desa ini menggunakan bahasa Jawa campuran Madura yang lebih banyak  kosa kata jawanya, sementara masyarakat Bawean yang lain lebih banyak menggunakan kosa kata dari bahasa Madura.

Desa DAUN yang Penuh Daun


Ada satu desa di Bawean yang bernama Desa Daun. Selaras dengan julukannya, Desa Daun penuh dengan Daun. Desa ini menjadi daerah pusat konservasi mangrove di Bawean. Konservasi mangrove di Desa Daun berkembang pesat bukan disebabkan dukungan pemerintah saja, tetapi lebih utamanya merupakan hasil kerja keras masyarakat setempat yang mempunyai kesadaran untuk melestarikan alam.

Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Daun, yang saat artikel ini ditulis diketuai oleh Bapak Subhan berhasil mengembangkan potensi kawasan mangrove di Desa Daun menjadi objek wisata edukatif sekaligus memperluas kawasan mangrove melalui wisata penanaman mangrove. Pokmaswas juga membangun jalan-jalan di kawasan hutan mangrove sehingga wisatawan dapat menyusuri hutan dengan nyaman. Di beberapa titik di jalan setapak kayu itu dipasangi caption-caption kekinian untuk menarik minat pengunjung remaja.

‘Pulau yang Bukan Pulau’ disebut Gili


Ada kriteria-kriteria tertentu untuk menjadikan suatu daratan di tengah laut dapat disebut dengan pulau. Masyarakat Bawean menyebut daratan yang tidak memenuhi kriteria pulau sebagai ‘Gili’. Ada beberapa Gili di sekitar Pulau Bawean, diantaranya Gili Noko dan Gili Selayar.

Gili Selayar, Gili yang Selalu Berubah Bentuk


Pernah melihat foto Gili Selayar dari atas. Jika Anda kebetulan sedang berada di Gili Selayar dan mendapati penampakannya tidak sama dengan foto yang pernah Anda lihat di internet, jangan mengasumsikan bahwa foto yang Anda lihat palsu! Gili Selayar memang selalu berubah-ubah menyesuaikan arah angin. Jika angin bertiup dari barat, maka Gili Selayar akan memanjang ke Timur, sementara jika angin bertip dari timur, Gili Selayar akan memanjang ke barat.

Demiknalah tulisan mengenai Pulau Bawean [Gresik-Jawa Timur] dan 15 Fakta Yang Harus Kamu Baca!. Adapun judul asli dalam tuisan ini sendiri adalah "15 Fakta Pulau Putri" yang ditulis oleh Fenni Sularsih. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu dan memberikan Info Pulau Bawean. Trimakasih, jangan lupa baca juga tulisan lainnya;
  1. Kabupaten Mojokerto [Jawa Timur] dan Fakta yang Harus Kamu Baca!
  2. Kota Blitar, Kabupaten Blitar [Jawa Timur] dan Fakta Membanggakan yang Harus Kamu Baca!
  3. Kabupaten Kediri [Jawa Timur], dan 6 Fakta yang Harus Kamu Baca!
  4. [3+ TEMPAT] Wisata Jombang [Jawa Timur] yang Harus Kamu Kunjungi!
  5. Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur, dan Beberapa Fakta yang Harus Kamu Baca!

Subscribe to receive free email updates:

3 Responses to "Pulau Bawean [Gresik-Jawa Timur] dan 15 Fakta Yang Harus Kamu Baca!"

  1. wah., ternyata pulau bawean., dikiranya bawean di semaran itu wkwk., dan kok panas yah heran., pdhl bukitw gitu., dan gili2 itu.. kok bisa berubah2 ya.. enthlah di luar nalarku

    BalasHapus
  2. Seharusnya Kemnterian Pariwisata dapat memanfaatkan tulisan-tulisan dalam website yang bermanfaat seperti ini guna promosi seluruh daerah di Indonesia. Mantap!

    BalasHapus
  3. Bawean tdk sepanas itu kok. Normal2 saja. Saya org Gresik yg sering kemana-mana.

    BalasHapus