Fakta Suku Bugis [di Sulawesi], Yang Harus Kamu Pahami!

Fakta Suku Bugis di Sulawesi

FaktaDaerah.Com- Kebudayaan merupakan persoalan yang sangat komplek dan luas, misalnya kebudayaan yang berkaitan dengan cara manusia hidup, adat istiadat dan tata krama. Kebudayaan sebagai bagian dari kehidupan, cenderung berbeda antara satu suku dengan suku lainnya, khususnya di Indonesia. Masyarakat Indonesia yang heterogen juga adat istiadat dan kebiasaannya yang berbeda dan masih dipertahankan sampai saat ini, termasuk adat perkawinan.
Baca Juga: Tempat Wisata di Banyuwangi Segitiga Berlian [Triangle Diamond] Banyuwangi. Yang Harus Kamu Kunjungi!

Suku Bugis di Sulawesi


Masyarakat Bugis merupakan salah satu suku yang masih mempertahankan budaya dan adat istiadatnya di Indonesia. Suku Bugis yang tergolong ke dalam sukusuku Melayu Deutero, berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis.
 
Penamaan "ugi" merujuk pada raja pertama kerajaan Cina yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo saat ini, yaitu La Sattumpugi. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang atau pengikut dari La Sattumpugi.
 
Dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa kerajaan lain. Masyarakat Bugis ini kemudian mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara Lontara dan pemerintahan mereka sendiri.
 

Kerajaan Suku Bugis


Beberapa kerajaan Bugis klasik dan besar antara lain Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa dan Sawitto (Kabupaten Pinrang), Sidenreng dan Rappang. Suku Bugis yang menyebar di beberapa Kabupaten memiliki adat istiadat yang masih dipertahankan keberadaannya.
 

Hubungan Kekerabaran Masyarakat Bugis


Dalam masyarakat Bugis, hubungan kekerabatan merupakan aspek utama, baik dinilai penting oleh anggotanya maupun fungsinya sebagai suatu struktur dasar dalam suatu tatanan masyarakat. Pengetahuan mendalam tentang prinsip-prinsip kekerabatan sangat penting bagi orang Bugis untuk membentuk tatanan social mereka. Aspek kekerabatan tersebut termasuk perkawinan, karena dinggap sebagai pengatur kelakuan manusia yang bersangkut paut dengan seksnya dan kehidupan rumah tangganya. Selain itu perkawinan juga berfungsi untuk mengatur ketentuan akan harta gengsi sosial dan lebih penting lagi adalah memelihara hubungan kekerabatan.
 

Perkawinan Suku Bugis Bone


Suku Bugis khususnya Bugis Bone, memaknai perkawinan berarti siala atau mengambil satu sama lain, jadi perkawinan merupakan ikatan timbal balik. Pihak pihak yang terlibat berasal dari strata sosial yang berbeda, namun setelah mereka menikah mereka akan menjadi mitra dalam menjalani kehidupannya.
 
Perkawinan dalam adat Bugis Bone merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia, suatu perkawinan tidak hanya merupakan peristiwa yang dialami oleh dua orang individu berlainan jenis, melibatkan berbagai pihak, baik kerabat keluarga maupun kedua mempelai lebih dalam lagi perkawinan melibatkan kesaksian dari anggota masyarakat melalui upacara perkawinan yang dianggap sebagai pengakuan masyarakat terhadap bersatunya dua orang individu dalam ikatan perkawinan.
 
Guna memahami budaya Bugis Bone, khususnya dalam prosesi upacara perkawinan adat Bugis Bone yang terkait dengan mitos dan spirit religus, maka dibutuhkan pemahaman terhadap budaya tersebut. Sistem budaya yang berlaku dalam masyarakat Bugis Bone, merupakan simbolisme pada suku Bugis.
 

Upacara Perkawinan Suku Bugis Bone


Dalam proses pelaksanaan upacara perkawinan adat Bugis Bone secara umum terdapat simbol-simbol yang sarat akan makna sehingga sangat penting diketahui makna dari simbol-simbol perkawinan adat tersebut. Simbol-simbol yang terdapat dalam prosesi perkawinan adat Bugis Bone bukan sekedar simbol-simbol yang dibuat tanpa makna namun, pesan komunikasi tersebut tersirat dalam simbol tersebut.
 
Terdapat hubungan yang mutlak antara manusia dengan kebudayaan menyebabkan manusia pada hakikatnya disebut mahluk budaya. Kebudayaan itu sendiri terdiri atas simbol-simbol dan nilai-nilai merupakan hasil karya dari tindakan manusia. Makna budaya diciptakan dengan menggunakan simbol-simbol.
 
Pesan simbolik yang diciptakan manusia dalam situasi tertentu pada dasarnya ditujukan untuk manusia agar dapat melakukan komunikasi. Dalam komunikasi melihat pesan pesan yang bersifat simbolis, misalnya kata yang terungkap, suatu gerak tubuh seperti menggelengkan kepala, simbol-simbol seperti rumah adat Bugis Bone (Bola Soba) yang sarat akan makna dan peristiwa, seperti perkawinan. Dimana simbol-simbol suatu budaya memiliki makna yang telah disepakati atau dipercayai masyarakat setempat.
 
Pemahaman akan makna simbolik dalam upacara perkawinan merupakan keberlanjutan suatu kebudayaan. Maka dianggap perlu untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengeksplorasi pesan atau makna simbolik yang terkandung dalam setiap aktivitas upacara perkawinan adat Bugis Bone. Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman interpretasi bagi orang-orang internal maupun eksternal masyarakat Bugis Bone, maka penelitian ini sangat menarik untuk di eksplorasi.
 
Karya budaya manusia penuh dengan simbolisme sesuai dengan tata pemikiran atau paham yang mengarahkan pola-pola kehidupan sosialnya, demikian pula budaya tradisional Bugis Bone terdapat banyak hal yang diungkapkan secara simbolik, seperti dalam ritual pelaksanaan perkawinan adat yang memiliki berbagai tahap mekanisme perkawinan mulai dari awal pelamaran sang mempelai perempuan yaitu mattiro, mappesek-pesek, mammanu-manu, madduta malino, mappasierekeng hingga prosesi akad nikah seperti mappasau, mappacci, akad nikah, mappasiluka, marellau dampeng dan setelahnya yaitu prosesi mapparola ke rumah mempelai laki-laki.
 
Demikianlah tulisan mengenai Fakta Suku Bugis [di Sulawesi], Yang Harus Kamu Pahami! yang di tulis oleh Timotius Candra Kusuma dengan judul asli Fakta Tentang Bugis (Suku Istimewa di Sulawesi). Semoga dapat bermanfaat bagi setiap pembaca yang sedang mencari literasi tentang “Suku Bugis”. Trimakasih, baca juga tulisa lainnya;

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fakta Suku Bugis [di Sulawesi], Yang Harus Kamu Pahami!"

Posting Komentar