7+ Iklim Benua Eropa dan Penjelasannya - Fakta dan Info Daerah Indonesia

7+ Iklim Benua Eropa dan Penjelasannya


Planet bumi terdiri dari 5 benua yang tersebar di seluruh dunia. Benua tersebut antara lain Asia, Amerika, Afrika, Eropa, dan Australia. Masing-masing bedua memiliki keunikan tersendiri dari mulai iklim, sosial, budaya, ekonomi, gaya hidup, dan lain sebagainya. Pada penjelasan kali ini, pokok bahasan berfokus menuju dataran benua Eropa. Benua dengan julukan dataran biru tersebut banyak seluk beluk yang menarik untuk dipelajari.

Salah satunya adalah iklimnya. Saat akhir tahun, seluruh negara di benua Eropa menjadi daya tarik destinasi wisata bagi turis yang berasal dari wilayah garis khatulistiwa. Bagaimana tidak? Iklim tropis dirasakan sepanjang tahun oleh penduduk yang mendiami permukaan bumi jalur garis khatulistiwa. Tentu saja mereka tidak pernah merasakan salju sebagaimana terjadi di wilayah Eropa setiap akhir tahun.

Pokok bahasan iklim tidak berhenti disitu, masih banyak iklim-iklim lain seperti musim panas. Panasnya daerah tropis mustahil untuk menyamai suhu wilayah subtropis saat tiba waktunya summer. Pada musim panas di benua Eropa, suhunya menyentuh angka 42°C. Yang menarik adalah angka tersebut merupakan suhu rata-rata. Uraian lengkap dari iklim di benua Eropa akan diulas mendalam pada penjelasan sebagai berikut.

Benua Eropa


Dilihat dari sudut pandang geologi dan geomorfologi, Eropa merupakan suatu semenanjuk atau jazirah (anak benua) planet bumi. Benua Eropa berbatasan dengan Samudera Artik di utara, Samudera Atlantik di barat, Laut Tengah di selatan, sedangkan batas wilayah timur masih belum jelas. Namun banyak sumber yang mengatakan bahwa benua Eropa memiliki batas administrasi wilayah timur tepatnya di Pegunungan Ural, Rusia.

Luas Benua Eropa sekitar 10.200.000 km², dengan jumlah penduduk ±743.000.000 jiwa menurut sensus tahun 2013. Jumlah penduduk benua Eropa mewakili 1/8 populasi di seluruh dunia. Pada zaman dahulu kala, benua Eropa mempunyai 2 kerajaan besar yang saling bersaing, yaitu Romawi dan Yunani. Kembali lagi ke pokok bahasan awal yaitu iklim, di benua Eropa terjadi 4 iklim utama dan 3 iklim pendukung. Jadi total ada 7 iklim, penjelasannya sebagai berikut.

Pengertian Iklim

Iklim mengandung pengertian jumlah rata-rata cuaca dalam satu tahun yang mencakup wilayah di suatu wilayah. Cabang ilmu geografi yang membahas tentang iklim disebut meteorologi dan klimatologi. Unsur yang mempengaruhi iklim di suatu tempat antara lain suhu, tekanan udara, angin, kelembaban udara, awan, dan curah hujan.

Berdasarkan jenisnya iklim terbagi atas iklim matahari, iklim koppen, iklim Schimdt-Ferguson, iklim Jhunghun, dan lain sebagainya.

Iklim Benua Eropa


Secara astronomi, benua Eropa letaknya jauh dari garis khatulistiwa. Akibatnya, wilayah ini mengalami iklim subtropis. Matahari tidak menyinari sepanjang tahun, hingga daerah ini membeku pada penghujung akhir tahun.

Sekalinya terkena sinar matahari, datanglah musim panas yang suhunya sangat tinggi. Fungsi musim panas dapat dikatakan sebagai penyetabil suhu di Benua Eropa. Berikut beberapa iklim yang terjadi di kawasan benua Eropa.

Musim Semi (Spring)

Orang Eropa menyebut musim semi dengan spring. Musim semi di Eropa terjadi antara bulan Februari hingga April. Tanda-tanda musim semi dapat dilihat ketika tumbuhan mulai menampakkan daun, bunga, dan buahnya.

Meski dataran Eropa dikenal sebagai negara maju yang ditemukan banyak perindustrian, namun mata pencaharian sektor agraris masih ditemukan disini. Petani di benua Eropa bahagia ketika musim semi tiba.

Banyak hewan yang keluar dari sarangnya saat musim semi. Hal ini dikarenakan para hewan tersebut melakukan hibernasi (tidur yang sangat panjang) pada musim dingin. Mengapa saat musim semi tumbuhan mulai bermekaran? Hal ini disebabkan sinar matahari dalam intensitas yang cukup dan disertai seringnya turun hujan.

Musim semi adalah waktu yang tepat bagi keluarga di benua Eropa ketika ingin mengadakan tamasya bersama keluarga tercinta.

Musim Gugur (Autumn)

Musim gugur di Eropa terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober. Bangsa Eropa menyebutnya dengan istilah Autumn. Musim gugur ditandai dengan banyaknya tumbuhan yang mengalami layu.

Daun-daun pada pohon besar mengalami kerontokan hingga terlihat tanaman mati. Suasana yang terjadi saat musim gugur adalah langit berwarna oranye. Bisa dikatakan bahwa musim gugur adalah peralihan dari summer menuju winter.

Musim Panas (Summer)

Musim panas di Benua Eropa terjadi antara bulan Mei sampai dengan Juli. Musim panas adalah saat-saat yang ditunggu oleh penduduk Eropa. Hal ini dikarenakan bangsa Eropa terbiasa dengan suhu dingin sepanjang tahun. Musim panas ditandai dengan suhu permukaan mencapai 42°C.

Orang-orang yang sedang beraktifitas mulai mengeluarkan keringat. Dan saat musim panas sering terjadi badai angin di beberapa lokasi.

Beberapa negara di Benua Eropa menetapkan musim panas sebagai liburan sekolah. Hal ini dikarenakan cuaca yang cukup panas menyebabkan proses pembelajaran di kelas terganggu. Orang Eropa memanfaatkan musim panas dengan cara pergi ke pantai dan menjemur badan.

Mereka percaya bahwa kulit yang berwarna kecoklatan memiliki nilai estetika tersendiri dalam menambah kecantikan tubuh.

Musim Dingin (Winter)

Orang Eropa mengatakan musim dingin dengan sebutan winter. Pada musim ini, permukaan akan dipenuhi dengan salju. Terjadinya musim dingin dimulai dari bulan November hingga Januari. Mayoritas penduduk di benua Eropa beragama Nasrani.

Sehingga musim dingin dikaitkan dengan damai natal bagi pemeluk agama Kristen dan Katolik. Di beberapa tempat, saat musim dingin suhunya bisa mencapai -15°C.

Musim Penghujan

Musim penghujan tidak hanya terjadi pada wilayah tropis, daerah subtropis pun mengalami hal yang sama. Terjadinya musim penghujan ditandai dengan curah hujan yang meningkat.

Hujan terjadi karena proses hidrologi dimana air mengalami evaporasi (penguapan), lalu mendingin menjadi awan (kondensasi), akhirnya massa awan bertambah berat hingga terjadi hujan (presipitasi). Musim hujan ditandai dengan aktifitas masyarakat yang selalu membawa payung.

Musim Kemarau

Musim kemarau adalah kebalikan dari musim penghujan, yaitu kondisi daerah yang mengalami tingkat curah hujan minim. Musim kemarau identik dengan daerah tropis, namun wilayah subtropis seperti benua Eropa juga mengalaminya.

Pada musim ini, petani terpaksa menjadi pengangguran sementara karena tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Maka dari itu banyak pekerjaan yang terbengkalai akibat terjadinya musim kemarau.

Musim Pancaroba

Musim pancaroba adalah peralihan dari musim dingin menuju musim kemarau atau sebaliknya. Banyak penyakit menyerang manusia pada musim pancaroba. Virus-virus penyakit penyebab influenza, demam, batuk, dan lain-lain pertumbuhannya sangat pesat saat pergantian musim.

Perlu melindungi diri dari ancaman penyakit musim pancaroba dengan cara berolahraga secara teratur, makan-makanan bergizi, menghindari alcohol, dan minum multivitamin bila perlu. Iklim di berbagai penjuru dunia memiliki keunikan yang beragam, intinya perbedaan itu muncul karena faktor topografi, astronomi, hingga latar belakang.

Baca juga;

  1. Negara Berkembang di Eropa
  2. Negara Maju di Eropa

Sekian artikel tentang Iklim Benua Eropa, apabila ada salah kata mohon dimaafkan. Semoga bacaan di atas dapat menjadi sarana edukasi bagi pelajar Indonesia. Semangat dan terima kasih.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "7+ Iklim Benua Eropa dan Penjelasannya"

Posting Komentar