5+ Perlawanan Rakyat Maluku Masa Perjuangan [Versi Ringkasan] Lengkap

Maluku merupakan salah satu wilayah tertua yang ada di Indonesia, hal ini di dasarkan pada Fakta Provinsi Maluku yang dikenal lahir sejak zaman Fir’aun. Sebagai wilayah yeng tertua tentusaja daerah ini karap kali menjadi sasaran para penjajah, baik penjajah Belanda, Portugis, ataupun penjajah Jepan dan Inggris. Sebagai penjelasan yang lengkap pada artikel ini akan mengulas tentang perlawanan rakyat maluku masa perjuangan melawan penjajah.

Perlawanan Rakyat Maluku


Rakyat Maluku dikenal sebagai masyarakat yang ramah, dari keramahan tersebut pada awal-awal perjuangan selalu dimanfaatkan oleh bangsa lain, dalam upaya mengeruk hasil bumi yang dimiliki provinsi ini. Akibat kondisi ini, banyak bentuk perjuangan yang terjadi, diantarnya perjuangan tersebut adalah sebagai berikut;

Perlawanan Rakyat Maluku Masa Perjuangan


Secara garis besar bentuk perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Maluku dalam melawan penjajah, terbagi ke dalam dua jenis sesi. Pertama adalah Perjuangan Rakyat Maluku melawan penjajah khususnya Bangsa Portugis, dan yang terkahir kalinya Perjuangan Rakyat Maluku dalam melawan penjajah Belanda melalui kongsi dagang bentukan Bangsa Belanda yang kemdudian kongsi ini dinamakan dengan VOC.

Perlawanan Rakyat Maluku Melawan Portugis

Versi ringkasan atas perlawanan Rakyat Maluku melawan Bangsa Portugis terjadi pada Tahun 1533 melalui Sultan Ternate yang pada saat ini awal mulanya Bangsa Portusi ingin melakukan kerjasama, akan tetapi menghianati proses kerjasa yang telah disusun.

Perlawanan ini Sultan Ternate yang merupakan Raja dari Kerajaan Ternate, perlawanan ini sendiri dari Bangsa Portugis di Pimpin oleh Alfonso Albuquerque. Pada masa itu perlawanan bisa berkhir dengan perdaminan, terutama setelah kedua belah pihak melakukan perjanjian yang tidak mengikat bagi Rakyat Maluku itu sendiri.

Perlawanan Sultan Hairun

Tahapan selanjutnya, dalam proses peperangan yang dilakukan oleh Rakyat Maluku dalam melawan Bangsa Portugis terjadi atas pimpinan Sultan Hairun yang merupakan pewaris tahata dari Kerjaan Ternate. Latar balakang terjadi peperangan ini banyak dia dasari dari Penghianatan Bangsa Potugis atas monopoli pasar yang dilakukannya.

Peperangan yang di pimpin oleh Sultan Hairun ini akhirnya kalah, masyarakat Maluku dalam perjuangan kehilangan pemimpin, lantaran Sultan Hairun berhasil di tangkap dan dibunuh secara keji oleh Bangsa Potugis di Benteng Duurstede.

Tahun terjadinya perang pada masa perlawanan Sultan Hairun lebih tepatnya terjadi pada Tahun 1570 dengan latar belakang penghianatan atas monompoti pasar terutama Bangsa Potugis ingin mengambil kekayaan Maluku sebanyak-banyaknya.

Perlawanan Sultan Babullah

Setelah Sultan Hairun terbunuh di Benteng Duurstede oleh Bangsa Potugis lalu kekuasaan kepemimpinan Rakyat Maluku diteruskan kembali oleh Sultan Babullah, yang pada faktanya perang ini terjadi pada Tahun 1570 sampai Akhirnya dalam perang ini Potugis Berhasil menyerah dan tunduk pada kemenangan yang dilakukan oleh Rakyat Maluku.

Strategis perang yang dilakukan Rakyat Meluku pada masa peperangan melawan penjajah ini ialah dengan menggempus secara habis-habisan kekuasaan Bangsa Portugis yang berada di Benteng Duurstede. Atas kondisi tersebut Bangsa Potugis terdesak dan pergi ke Wilayah Ambon.

Perlawanan Rakyat Maluku Melawan Belanda (VOC)

Sesi kedua, proses melihat perjuangan Rakyat yang ada di dalam sejarah Provinsi Maluku bisa dilihat dari adanya bentuk perlawanan terhadap VOC atau Bangsa Belanda. Dalam perjuangan ini dilakukan setelah Rakyat Maluku berhasil mengusir Bangsa Potugis.

Tokoh yang menjadi Pimpinan pada masa perlawanan ini adalah Thomas Matulessi, yang lebih dokenal dengan Kapten Pattimura. Dalam bentuk perlawanannya Kapten Pattimura menggunakan metode grilya (ber[indah-pindah), hingga akhirnya atas perjuangan keras inilah Kapten Pattimura berhasil melemahkan kekuasaan Bangsa Belanda di bawah pimpinan Van Der Bergh.

Meskipun awal mulnya Bangsa Belanda di bawah pimpinan Van Der Bergh melemah kekuasaan, ia berhasil menang kembali setelah mendapatkan bala bantuan dari Batavia (saat ini Jakarta) yang mana pada masa itu sentral kekuasaan belanda di bawah berada disana.

Kondisi seperti hampir terjadi di semua wilayah Indonesia, bahkan sejak adanya bala bantuan dari Batavia Kapten Pattimura dan beberapa Rakyat Maluku akhirnya berhasil ditangkap, kemudian dengan sangat Keji Bangsa Balanda membunuh sang Kapten dengan cara di gantung di depan Benteng New Victoria.

Eksekusi hukuman dari proses Gantungnya Kapten Patimura terjadi pada tanggal 16 Desember 1817.  Sejak saat itulah masyarakat di Maluku berduka dan dengan terus menerus mengupayan perlawanan, tanpa pantang menyerah. Adapun tokoh lainnya yang melakukan perlawanan kepada Bangsa Belanda setelah Kapten Pattimura meninggal diantarnya Johanes Matulessi , Thomas Pattiweal, Athonie Rhebok, Lucas Latumahina.

Dari serangkaian penjelasan mengenai perlawanan rakyat maluku di atas, dapat dikatakan untuk perlawanan yang paling hebat terjadi pada masa kepemimpinan Thomas Matulessi (Kapten Pattimura) dengan metode perlawanannya beliau dijadikan sebagai Pahlawan Nasional. Bahkan sampai saat ini, Gambar Beliau berserta Pendang yang dipergunakan di jadikan sebagai Gambar dalam Mata Uang Republik Indonesia, khususnya Mata Uang Rp.1000,00.

Baca Juga;
  1. Kota Tidore [Provinsi Maluku Utara] dan Sebutan Negerinya Para Raja!
  2. Kota Ternate [Maluku Utara] dan 6 Fakta Menajubkan Yang Harus Kamu Baca!

Demikianlah penjelasan versi ringkasan tentang beberapa perlawanan rakyat Maluku dalam melawan Bangsa Portugis dari awal hingga akhir, semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih, 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "5+ Perlawanan Rakyat Maluku Masa Perjuangan [Versi Ringkasan] Lengkap"

Posting Komentar