7+ Macam Tarian Daerah di Jawa Barat


Menari dapat dibilang sebagai kebutuhan kondisi psikis manusia. Saat melihat pertunjukkan tari, maka si penonton dapat merasa terbawa oleh suasana panggung. Alunan musik yang mengiringi keanggunan lenggak-lenggok penari mampu menghipnotis sejumlah pasang mata. Apalagi tarian tersebut merupakan hal yang asing di mata penonton. Mengedipkan mata serasa tidak ingin karena melewatkan sedikit adegan tarian sangat disayangkan.

Di Indonesia, tarian tradisional termasuk dalam warisan budaya. Melestarikan seni tari sangat diperlukan demi membudidayakan apa yang telah diwariskan oleh nenek moyang. Terdapat banyak suku yang ada di Indonesia. Suku tersebut dalam satu lingkup provinsi saja jumlahnya sudah beragam. Padahal, jumlah provinsi di Indonesia terdapat 34 wilayah administrasi. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia.

Provinsi ini terletak di Pulau Jawa. Suku yang menempati Jawa Barat sebagian besar orang sunda. Luas Provinisi Jawa Barat sekitar ±35.000 km². Dan terdapat populasi penduduk hingga ±47.000.000 jiwa. Di Provinisi Jawa Barat mengenal berbagai macam kesenian. Salah satunya adalah seni tari. Tari tradisional khas Provinisi Jawa Barat sangat menakjubkan. Penjelasan tentang macam tarian daerah yang menjadi fakta Jawa Barat dapat disimal pada uraian materi sebagai berikut.

Tarian Daerah Jawa Barat


Tarian nuanstara adalah jenis kesenian tradisional khas wilayah masing-masing termasuk dalam hal ini adalah batas wilayah Jawa Barat yang mencirikan suatu kegiatan penduduk setempat. Tidak jarang dalam pertunjukkan tari mempertontonkan cerita daerah. Pertunjukkan seni tari yang menjelaskan legenda suatu tempat dinamakan Sendratari.

Menari dapat dilakukan oleh siapa saja dari mulai anak-anak hingga orang dewasa. Untuk menguasai tarian diperlukan latihan yang intens dan konsisten.

Macam Tarian di Provinsi Jawa Barat


Era millennial seperti sekarang ini tarian daerah mulai tergeser oleh jenis tari modern. Melestarikan kesenian tari memerlukan perhatian lebih dari anak-anak muda penerus bangsa. Kesadaran anak muda atas melestarikan tarian tradisional patut diacungi jempol. Kebanggan warga Indonesia bisa dinomor satukan dari pementasan tari tradisional yang mampu “Go to International”. Apa sajakah jenis tarian daerah di Jawa Barat? Simak ulasan berikut.

Tari Merak


Dilihat dari namanya saja, Tari Merak bisa disimpulkan bahwa terdapat bagian adegan atau kostum yang berkaitan dengan jenis burung Merak. Tarian ini asli berasal dari Tanah Pasundan (julukan khas untuk Provinsi Jawa Barat).

Pencetus Tari Merak adalah Raden Tjetje Soemantri. Beliau membuat tarian tersebut karena terinspirasi dari keindahan Burung Merak. Perspektif masyarakat Sunda beranggapan bahwa Merak merupakan simbol Mahkota.

Mahkota dikenakan raja-raja zaman dulu untuk menandakan kekuasaan. Setiap raja yang berkuasa wajib mengenakan mahkota agar memiliki wewenang sebagai seorang pemimpin. Bentuk mahkota diibaratkan layaknya burung merak saat mengembangkan sayapnya.

Gerakan Tari Merak ini sangat sederhana, yaitu penari melenggak-lenggok mengepakkan selendang yang diibaratkan sebagai sayap burung merak.

Lenggokan tersebut memerlukan keluwesan gerakan. Maka untuk memperagakan Tari Merak paling rekomen menggunakan penari wanita. Yang paling utama dalam pertunjukkan seni Tari Merak adalah keindahan dan kecantikan gerakan.

Maka dari itu untuk menyelenggarakan kesenian Tari Merak, sang penari harus menguasai betul teknik-teknik yang harus diterapkan. Penonton yang menyaksikan Tari Merak tentunya sangat terpesona atas pertunjukkan tersebut.

Busana yang dikenakan oleh penari Tari Merak adalah kemben bercorak burung merak, selendang, dan aksesoris mahkota. Harga satu set pakaian Tari Merak adalah sekitar Rp. 2.000.000,- sampai dengan Rp. 4.000.000,-. Harga tersebut bervariasi tergantung dari bahan apa setelan tersebut dibuat. Untuk jumlah penari, Tari Merak biasanya dimainkan oleh 3 orang. Musik pengiringnya menggunakan gamelan dengan alunan lagu daerah Jawa Barat.

Tari Topeng


Tari Topeng adalah pertunjukan kesenian tarian dimana penarinya mengenakan topeng sebagai ciri khas. Asal tarian ini berasal dari Cirebon, maka terkadang banyak orang yang menyebutnya Tari Topeng Cirebon. Kesenian tari ini menceritakan kekuasaan Sunan Gunung Jati yang menjadi pemimpin Cirebon kala itu. Alur ceritanya dimulai dari penyerangan Pangeran Welang mengusik kediaman Sunan Gunung Jati.

Dalam alur cerita tersebut dikisahkan Sunan Gunung Jati kalah saat melawan Pangeran Welang. Maka gerakan Tari Topeng menggambarkan penari yang bersuka cita atas kemenangannya. Topeng yang dikenakan oleh penari biasanya berwarna merah hitam, namun terkadang juga merah putih. Yang terpenting adalah hadirnya unsur warna merah. Sebab, merah memiliki arti berani dalam kitab Sansekerta.

Tari Ketuk Tilu


Ketuk artinya iringan musik, dan tilu artinya tiga. Dapat diambil kesimpulan bahwa Tari Ketuk Tilu mengandung arti tarian yang berasal dari tiga suara berbeda gamelan.

Tarian ini diciptakan untuk menyambut masa panen. Hasil bumi berupa padi dipercaya masyarakat setempat adalah pemberian dari Dewi Sri. Tari Ketuk Tilu sebagai simbol perwujudan rasa terima kasih masyarakat kepada Sang Dewi.

Tari Japiong


Tarian paling terkenal yang berasal dari Jawa Barat adalah jaipong. Tari Jaipong bahkan sifatnya sudah nasional. Masyarakat Indonesia sering membawakan Tari Jaipong saat terdapat kompetisi tari internasional.

Bisa dibilang bahwa yang mengenal Tari Jaipong ini lingkupnya mendunia. Tari Jaipong pertama kali diciptakan oleh Gugum Gumira. Mirisnya, Tari Jaipong sempat dicekal karena mempertunjukkan gerakan erotis.

Negara Indonesia mengedepankan budaya ketimuran. Tak heran walaupun gerakan Tari Jaipong yang terkesan erotis tersebut adalah salah satu wujud seni, banyak masyarakat Indonesia yang kurang menerima. Akhirnya pada pertengahan tahun 80an, gerakan Tari Jaipong mulai diubah sesuai dengan budaya Indonesia. Gerakan erotis mulai dihilangkan dan diganti dengan lenggak-lenggok selendang.

Tari Wayang


Seni di Indonesia sangat kaya, jika Anda masih memandang wayang sebagai drama semata, maka pengetahuan seni Anda masih kurang. Karena salah satu tarian tradisonal asal Jawa Barat ini ada yang bernama Tari Wayang.

Tarian ini mengisahkan sejumlah cerita yang berasal dari Wayang Golek. Kostumnya pun mengikuti alur cerita. Jika yang dipertunjukkan adalah cerita Hanoman, maka kostum penarinya adalah kera putih.

Tari Buyung


Tari Buyung adalah salah satu jenis tari tradisional yang berasal dari daerah Kuningan, Jawa Barat. Buyung memiliki arti benda yang berasal dari tanah liat. Benda ini digunakan oleh wanita pada zaman dahulu untuk mengambil air.

Maka dapat dibayangkan bahwa buyung ini merupakan sejenis kendi atau gentong. Tari Buyung diciptakan oleh Emalia Djatikusumah. Gerakan Tari Buyung adalah menggunakan aksesoris buyung yang dipikul di atas kepala penari.

Terdapat makna tersirat dari gerakan Tari Buyung. Saat penari menopang buyung di atas kepalanya, mengandung arti bahwa “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”.

Tari Buyung harus diperankan oleh penari perempuan. Kostumnya mengenakan kemben khas Jawa Barat dengan aksesoris berupa selendang dan buyung. Untuk jumlahnya, biasanya Tari Buyung dimainkan oleh 12 wanita.

Tari Keurseus


Tari Keurseus adalah tarian yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Tarian ini diperuntukkan bagi penari pria. Dua orang yang membawakan Tari Keurseus yang pertama kali adalah Bapak Kontjer dan Bapak Wentar.

Klasifikasi Tari Keurseus dibagi atas 3 bagian, antara lain kawilan, gawil, dan lenyepan. Di era sekarang ini, pertunjukkan Tari Keurseus biasanya diselenggarakan untuk menyambut tamu istimewa di Balaikota.

Sekian artikel yang menjadi tentang jenis-jenis tarian provinsi Jawa Barat pada kesempatan kali ini. Pesan penulis adalah cintai budaya tradisional. Karena dengan mencintai warisan lokal, dapat mendukung melestarikan kesenian daerah. Terima kasih!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "7+ Macam Tarian Daerah di Jawa Barat"

Posting Komentar